Monday, May 30, 2005

TAKTIK IBLIS

Shallom rekan rekan muda.

Saya ingin sharing dengan apa yang saya dapat pada akhir akhir ini. Saya percaya kebangkitan yang besar atas anak anak muda sedang terjadi. Namun tentunya kebangkitan ini tidak dibiarkan begitu saja oleh iblis. Iblispun melancarkan berbagai macam serangan terhadap kita.

Adapun taktik penyerangan iblis akhir akhir ini adalah :
1. Membuat anak anak muda tidak memiliki Visi. ( Amsal 29:18 )
Visi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Tanpa visi, hidup seseorang menjadi tidak berarti. Bahkan ia pasti akan mengalami kejenuhan dalam kehidupannya.
Tuhan mempunyai tujuan yg besar atas setiap kita, kalau kita tidak menemukan tujuan Tuhan dalam kehidupan kita, maka hidup kita tidak akan menjadi maksimal.
Mis : sebuah komputer, bila berada pada orang yang tidak mengerti komputer, maka komputer itu menjadi sia sia. Berbeda bila komputer itu berada pada seorang programmer / designer ( orang yang mengerti komputer ), maka komputer itu akan menjadi maksimal karena orang yang menggunakan mengerti fungsi / tujuan komputer itu dibuat / diprogram.
Oleh karena itu temukanlah tujuan hidupmu. Paling tidak temukanlah apa yg Tuhan mau atas hidupmu akhir akhir ini. Kalau kita sebagai hamba Tuhan, Tuhan mau kita menjadi hamba Tuhan yg bgm ? atau kalau kita busines man, Tuhan mau kita menjadi busines man yg bgm ?
Pertanyaan terkahir :
Apakah saya sudah mengetahui tujuan hidup saya?
Apakah saya sudah mengetahui panggilan Tuhan dalam hidup saya?
Apakah saya sudah mengetahui panggilan Tuhan ditempat saya bekerja ?
Apakah saya sudah mengetahui panggilan Tuhan dipelayanan saya?
Untuk membantu menemukan visi, dapat dilihat pada artikel bagian bawah dari taktik iblis akhir akhir ini.

2. Mengalihkan pandangan anak anak muda kepada masalah pribadi, bukan kepada Tuhan ( Maz 34:6 )
Iblis senang membuat anak anak muda pusing / terkonsentrasi kepada masalah pribadi, bukan kepada Tuhan. Masalah pribadi itu bisa berupa masalah keluarga, sakit hati, kebencian, pacar, studi dan lain sebagainya.
Bukannya masalah pribadi itu salah, namun bila masalah pribadi kita diatas hubungan dengan Tuhan / visi dari Tuhan, maka kita tidak akan mendengarkan suara Tuhan. Sehingga kita tidak melakukan apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kita, yang kita lakukan hanyalah mengandalkan kekuatan sendiri dalam menyelesaikan masalah, sekalipun kita berdoa.
Berdoa tidak menunjukkan bahwa kita lebih mementingkan Tuhan daripada masalah pribadi kita. Namun yg menunjukkan apakah pandangan kita tertuju pada Tuhan atau masalah pribadi, adalah apa yg paling sering mengisi hati dan pikiran kita.

3. Membuat anak anak muda mencintai diri sendiri ≈ mengasihani diri sendiri
Sebenarnya saya sempat meratapi diri saya sendiri. mengapa saya dilahirkan dalam keluarga saya ? mengapa saya harus merasakan perbedaan kasih sayang dari orang tua ? mengapa saya harus melihat apa yang orang tua saya lakukan ? Bukankah saya adalah seorang anak yang sudah terbuang ? mengapa hal ini harus terjadi ? mengapa tidak ada seorang pun yang perduli / mengasihi saya ? dsb
Itulah beberapa pertanyaan yang sempat timbul dalam hati saya, kemudian saya menangis. Saya mengasihani diri saya sendiri, saya tenggelam dalam rasa kasihan terhadapa diri saya sendiri.
Tentunya mengasihi tidak sama dengan mengasihani diri sendiri.

Lukas 23:28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!

Dari ayat tersebut kita melihat Yesus tidak mengijinkan orang lain mengasihani dirinya. Sekalipun IA mempunyai beratus ratus alasan untuk mengasihani diriNYA. Ia bisa berkata : “Mengapa saya harus dipukul ? mengapa harus dianaya ? apa kesalahan saya ? Mengapa saya harus disalib ? mengapa ? mengapa ? dst” Dia mempunyai bermacam macam alasan untuk meratapi diriNYA, namun Dia tidak melakukannya karena Dia mengerti visi dalam hidupNYA ( menyelamatkan umat manusia = mati di atas kayu salib ).
Tuhan Yesus mengetahui panggilan hidupNYA, pandanganNYA hanya tertuju kepada Visi hidupNYA,

4. Menyerang titik kelemahan dari masing masing anak muda
Iblis tau titik kelemahan kita masing masing, ada yang kelemahannya di pacar / pasangan hidup / lwan jenis, ada yg kelemahannya di emosi / gampang marah, ada yg kelemahannya di keluarga / konflik masa lalu / kepahitan, ada yg kelemahannya di keuangan / materialistis, dsb.
Oleh karena itu mari kita berjaga jaga, dan arahkan pandangan kita kepada visi yg telah Tuhan taruh atas hidup kita masing masing.
Tuhan Yesus waktu puasa 40 hari 40 malam, Ia merasa sangat lapar. Perutlah yg menjadi titik kelemahan Yesus saat itu. Makanya iblis menyuruh Yesus merubah batu menjadi roti.



Ada satu hal yang penting : sehebat hebatnya serangan iblis, selama kita meresponinya dengan benar / sesuai dengan Firman Tuhan, maka iblis hanya membuat kita mati daging. Setelah kematian daging itulah ada kebangkitan. ( Yesus mati secara daging, lalu bangkit ).
Mungkin saat kita diserang iblis, kita merasa lemas dan sebagainya. Tapi ingatlah waktu daging kita lemas, itulah saatnya roh kita menjadi kuat karena Roh Kudus.


Kalau iblis tidak menyerang kita, itu ada 2 kemungkinan :
1. kita tidak diperhitungkan oleh iblis ( krn kita tidak berpengaruh apa apa bagi kerajaan iblis ) / karena kita sudah menjadi temannya.
bila seekor semut lewat di depan kita, maka kita akan tenang tenang aja, tetapi bila seekor singa yg lewat, tentunya kita akan bersiap siap / waspada. Jadilah singa bagi iblis bukan menjadi semut.
2. karena tidak ada serangan
Menurut saya kalau kita berbahaya bagi iblis, iblis pasti menyerang. Tidak mungkin diam diam saja. Salah satu bentuk serangan iblis : kita dibiarkan masuk dalam “zona nyaman” sehingga kita tidak memikirkan peperangan rohani lagi. Karena kalau berperang itu tidak nyaman, harus menyalibkan daging lagi dsb.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home