Friday, September 15, 2006

Masalah Karena Dosa

Di dalam hati setiap manusia Tuhan telah memberikan sebuah alat khusus untuk kita dapat berkomunikasi denganNYA, yaitu hati nurani. Lewat hati nurani inilah kita dapat berkomunikasi denganNYA. Saya ingat ketika saya masih SD (Sekolah Dasar) pada saat ujian untuk pertama kalinya saya menyontek. Waktu menyontek itu hati saya sangat berdebar debar, tangan mulai gemetar dan keringat mulai keluar. Saat itu di dalam hati saya terjadi pertempuran : ada suara yang berkata jangan menyontek, namun ada juga yang berkata nyontek saja, kan kamu nggak belajar ntar kalau nilainya jelek orang tuamu marah loh. Pada saat itu saya memutuskan untuk tetap menyontek. Besoknya saya juga kembali menyontek lagi, lalu pada ujian ujian berikutnya saya sering menyontek. Setelah menyontek kurang lebih 30 kali maka menyontek menjadi hal yang biasa (tanpa rasa bersalah lagi). Pada saat itulah hati nurani saya menjadi “ tumpul”. Orang yang memiliki hati nurani yang tumpul ini, sebenarnya mengalami penderitaan dalam hidupnya. Mengapa? karena Tuhan tidak ada di dalam hatinya, yang ada hanya dosa dan upah dosa adalah maut. Kadangkala orang yang menderita karena dosa berusaha menutup nutupi penderitaannya. Bahkan tanpa disadari kadang kadang mereka malah tambah terjerumus ke dalam dosa, seperti : mabuk mabukan, narkoba dan selingkuh. Kalau anda adalah seseorang yang menderita karena dosa, saran saya : jujur kepada diri anda.

Mungkin anda sedang berkata dalam hatimu : saya adalah salah satu orang yang menderita karena dosa. Saya memberontak kepada orang tua, saya lari dari rumah, saya melakukan free sex, saya selingkuh, saya terlibat mabuk mabukan, saya pemakai narkoba atau mungkin masih banyak lagi penderitaan karena dosa yang anda alami. Saya punya kabar baik untuk anda bagaimana menghadapi penderitaan karena dosa. Dulu saya juga adalah seseorang yang menderita karena dosa, saya memberontak kepada orang tua, terlibat pornografi, mau memukul papa dan lain sebagainya. Tapi puji Tuhan saya sekarang sudah bukan menjadi seseorang yang menderita karena dosa lagi, melainkan saya telah menjadi seseorang yang menderita karena kebenaran. Sudah banyak kesaksian yang menceritakan orang-orang yang mengalami penderitaan karena dosa diubahkan menjadi orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Saya yakin andapun dapat diubahkan oleh Tuhan dengan cara yang luar biasa.

Ada beberapa langkah langkah yang dapat kita lakukan bila kita sedang menderita karena dosa :

1. Sadar -> akui dosa kita kepada Tuhan
Mari kita melihat cerita anak yang terhilang (Lukas 15:11-32). Taukah kita bahwa hanya satu kali saja tercatat dalam Alkitab Bapa disurga itu “BERLARI”? Kapan Bapa itu berlari? Saat anak terhilang itu kembali. Sebelum anak terhilang itu kembali yang terjadi dalam dirinya adalah : menyadari akan keadaannya (Lukas 15:17). Bila ia tidak menyadari keadaannya maka tidak mungkin ia pulang kerumah. Seringkali kita tidak mau menyadari keadaan kita yang penuh dengan dosa. Hari ini saya mau katakan “SADARILAH KEADAANMU”. Bukan hanya sadar akan keadaannya saja yang terjadi pada diri anak yang terhilang, melainkan ia mengakui kesalahannya (Lukas 15:18) dan selanjutnya ia melangkah pulang. Saat ia masih jauh, Bapanya melihat dia, lalu Bapa BERLARI memeluk anak tersebut. Saya sangat percaya bahwa Bapanya selalu menunggu anak yang terhilang tersebut kembali, buktinya: saat anak tersebut masih jauh, Bapanya melihat anak tersebut. Bila Bapanya sedang sibuk bekerja, maka tidak mungkin ia dapat melihat anak tersebut (masih jauh) pulang. Saya percaya Bapanya selalu menunggu dan menantikan anak tersebut pulang. Saat Bapa memeluk anak yang terhilang, Bapa tidak bertanya mana hartaku, kamu habiskan untuk apa saja dan sebagainya. Melainkan ia menyambut anak tersebut dengan sukacita dan membuatkan pesta. Ia tidak mengungkit-ungkit lagi kesalahan yang kita lakukan bila kita sudah mengakuinya.
Dia (Yesus) adalah Tuhan yang Maha Pengampun, sebesar apapun dosa kita, Ia sudah mengampuni dosa kita diatas kayu salib. Permasalahannya adalah maukah kita menerima pengampunan dariNYA? Jika kita mau menerimaNYA maka, sadar dan akui dosa kita. Undang Tuhan Yesus masuk dalam hati kita. Saat yang terindah dalam kehidupan saya adalah pada saat saya mengakui dosa saya dan mengundang Dia masuk dalam hidup saya. Hari itu menjadi hari yang sangat istimewa dan luar biasa dalam hidup saya. Ketenangan, kelegaan, sukacita dan keindahan sangat saya rasakan hingga saat ini.
1Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

2. Lakukan pemberesan terhadap orang orang yang kita sakiti / yang menyakiti hati kita
Bila kita melihat sebuah kisah Zakheus yang terdapat dalam Lukas 19:1-10, kita dapat melihat disana bagaimana Zakheus menerima Yesus dengan sukacita. Bukan hanya menerima Yesus saja, tetapi ia juga melakukan pemberesan dengan orang orang yang pernah ia peras (Lukas 19:8). Setengah dari hartanya ia bagikan kepada orang miskin, dan setiap orang yang pernah ia peras ia kembalikan empat kali lipat. Setelah ia berjanji seperti itu lalu Yesus berkata : Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini (Lukas 19:9). Tuhan menginginkan kita melakukan pemberesan terhadap orang-orang yang sudah pernah kita sakiti walaupun sangat sulit dan sering kali kita harus merendahkan hati kita (melepaskan kesombongan kita) untuk melakukan pemberesan, setelah itu baru kita datang menghadap Tuhan.
Bagaimana bila kita sudah minta maaf, namun mereka tetap sakit hati dan membenci kita? Saat kita datang kepada seseorang untuk meminta maaf, Tuhan melihat kesungguhan hati kita. Bila mereka tidak mengampuni kita, itu menjadi urusan pribadi mereka dengan Tuhan. Saat kita datang kepada Tuhan pastikan bahwa kita sudah membuat keputusan untuk mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita.
Untuk dapat mengampuni orang yang menyakiti hati kita butuh kerendahan hati. Orang yang menyakiti kita adalah alat Tuhan untuk menyalibkan kedagingan kita.
Mat 5: 23-24 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

3. Jangan bereaksi salah
Yang saya maksudkan dengan jangan bereaksi salah dalam hal ini adalah jangan memberikan respon yang bertentangan dengan Firman Tuhan, misalnya: tidak mau kegereja lagi (keluar dari komunitas) padahal Firman Tuhan berkata jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah (Ibrani 10:25), menyimpan dendam, membalas perbuatan mereka (mata ganti mata, gigi ganti gigi) dan sebagainya. Bila kita membalas perbuatan mereka maka kita dengan sengaja akan menyakiti hati mereka juga, sehingga kita menjadi sama dengan mereka dan tidak menjadi sama dengan Yesus.
Mari kita melihat seputar penyaliban Yesus ada 2 orang murid Yesus yang berbuat salah : Yudas dan Petrus. Yudas menjual Yesus, sedangkan Petrus menyangkali Yesus sebanyak 3 kali. Dalam Matius 27:1-5 Jelas terlihat disana : setelah Yudas menjual Yesus ia pun menyesal. Dan didalam Markus 14:66-72 disana juga terlihat secara jelas bahwa Petrus menyangkal Yesus dan petrus pun menyesalinya. Namun ada perbedaan antara Yudas dan Petrus : Yudas pada saat ia menyesal, ia bereaksi salah dengan pergi menggantung diri (tidak berkumpul dengan murid murid Yesus). Sedangkan Petrus pada saat ia menyesal, namun ia tetap berkumpul dengan murid murid Yesus. Dan pada saat Yesus bangkit nama Petruslah yang disebut sebut malaikat yang membawa kabar kebangkitan Yesus (Markus 16:7). Reaksi yang salah akan membawa kita kepada masalah yang lebih besar atau bahkan menghancurkan kita, tetapi reaksi yang benar akan membawa kita kepada penyelesaian masalah atau keselamatan.
Selanjutnya mari kita lihat penjahat yang disalibkan bersama dengan Yesus (Lukas 23:39-43). Penjahat yang satu memberikan reaksi menghujat Yesus, namun penjahat yang satunya memberikan reaksi pengakuan bahwa ia layak dihukum, namun ia berkata juga : “Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai raja”. Ia percaya kepada Yesus, reaksi yang benar yang ia berikan saat menjelang kematiannya. Akhirnya penjahat itu berada bersama sama dengan Yesus di firdaus pada hari itu juga.
Maz 34:19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

4. Belajar dari kesalahan tersebut & Jangan mengulangi kesalahan yang sama
Pada saat perempuan yang kedapatan berzinah dibawa kepada Yesus (Yohanes 8:1-11) , Yesus berkata “barangsiapa diantara kamu tidak berdosa hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (ayat 7). Dan tidak ada seorangpun yang melemparinya dengan batu. Seperti perempuan yang kedapatan berzinah tersebut seringkali kali dalam kehidupan ini kita melakukan kesalahan-kesalahan, namun janganlah kita hanya meratapi kesalahan tersebut sehingga kita tidak melakukan sesuatu lagi. Tetapi yang harus kita lakukan adalah belajar dari kesalahan tersebut dan jangan mengulanginya lagi. Itulah pesan Yesus kepada perempuan yang kedapatan berzinah tersebut.
Yoh 8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan, ingatlah: sebesar apapun dosa kita, bila kita kembali kepadaNYA maka Ia pasti akan mengampuni dosa kita. Saya mempunyai seorang anak, saat ia berusia sembilan bulan saya bersama dengan istri mulai mengajarinya berjalan. Berkali kali ia jatuh, tapi apa yang saya katakan? Saya mengatakan “Anak papa pintar, aduh sakit ya, sayanggg (sambil membelai dan memeluknya), ayo jalan lagi ya, anak papa kuat kok)”. Saat ia mulai berjalan lagi, ia jatuh lagi. Saya kembali mengangkatnya dan menghiburnya, sepuluh kali ia jatuh, sepuluh kali juga saya mengangkatnya, dua puluh kali ia jatuh, dua puluh kali pula saya mengangkatnya. Bahkan bila ia jatuh seratus kali, seratus kali pula saya akan mengangkat dan menghiburnya sampai ia dapat berjalan. Tidak pernah sekalipun saat ia jatuh saya langsung memukul dan membuang anak saya, karena ia adalah anak saya.
Hidup kita ini seperti tanah liat ditangan seorang tukang periuk. Saat proses pembuatan, apabila bejana yang dibuat dari tanah liat tersebut rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Demikian pula dengan keadaan kita saat ini, mugkin anda berkata hidupku sudah hancur berkeping keping, sekeliling sudah membuangku, namun saya mau katakan kepada anda bahwa hidupmu berada ditangan Tuhan yang mempunyai kuasa untuk menjadikan masa depanmu indah. Ingatlah kegagalan masa lalu bukanlah kegagalan masa depan. Kegagalan masa lalu kita dapat dipakai Tuhan untuk kemuliaanNYA. Sepasang kekasih yang hamil diluar nikah, lalu mereka bertobat dan menikah, saat ini mereka dipakai Tuhan untuk menolong orang orang yang hamil diluar nikah. Mereka memiliki rumah penampungan untuk membantu orang orang yang hamil diluar nikah.
Jika anda saat ini merupakan salah seorang yang menderita karena dosa, jangan tunda-tunda lagi untuk mengikuti langkah langkah yang saya berikan diatas.

1 Comments:

At 9:03 AM, Anonymous Anonymous said...

Blognya Menarik. akan saya tunggu updates berikutnya. Mengundang main ke blog aku, 'Klik Saya' ya.
Salam kenal. GBU

 

Post a Comment

<< Home